Structural Consultant

Apakah Anda Membuat Kesalahan ini Ketika Mendesain Bangunan?

  1. Menganggap tukang bangunan mengerti konstruksi
  2. Desain struktur hanya untuk syarat kelengkapan IMB saja
  3. Menyewa jasa konsultan struktur hanya membuang waktu dan biaya
  4. Ini cuma bangunan 3 lantai, tidak perlu konsultan struktur
  5. Semua struktur itu sama, tinggal mencontek yang ada
  6. Menganggap struktur bangunan itu tidak penting

Coba Anda perhatikan data-data berikut ini yang dikutip dari wikipedia:

  • Tahun 2004 sebanyak 230.000 orang tewas akibat gempa & tsunami Aceh
  • Tahun 2006 sebanyak 6.232 orang tewas akibat gempa Yogyakarta
  • Tahun 2009 sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa Padang
  • Tahun 2018 sebanyaknya orang tewas akibat gempa Lombok
  • dan masih banyak lagi…

Artinya Apa?

Bukanlah Gempa dan Tsunami yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, melainkan karena runtuhnya bangunan tempat mereka tinggal.

“Apakah Anda ingin Mengambil Resiko Runtuhnya Bangunan yang Anda Bangun?”

Anda pasti sudah tahu akan resiko-resiko yang akan Anda hadapi jika bangunan yang Anda bangun itu runtuh (atau paling tidak pondasi turun, kolom retak, balok melendut dan pelat lantai bergetar ketika diinjak)

Akan tetapi…

Anda merasa bahwa untuk mendesain struktur bangunan yang kuat dan kokoh harus mengeluarkan dana lebih guna menyewa jasa konsultan struktur

Ini beberapa alasan kenapa Anda harus menggunakan jasa konsultan struktur:

  • Biaya Renovasi sama saja dengan Biaya Bangun Baru
  • Bangunan Runtuh artinya Urusan Panjang
  • Salah desain dan harus didesain ulang, makan waktu dan biaya lagi

Oleh karena itu…

Konsultan struktur Merupakan Cara Yang Tepat dalam Mendesain Struktur Bangunan…

Konsultan struktur akan memastikan bangunan Anda agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis.

  • Kuat dan Awet artinya bangunan tidak mudah rusak (terlebih oleh gempa) sehingga biaya pemeliharaan relatif murah
  • Indah artinya konstruksi yang ada dibentuk sedemikian rupa sehingga enak dilihat
  • Fungsional artinya tidak ada konstruksi (Pondasi, balok, atau kolom) yang sia-sia
  • Ekonomis artinya dana untuk pelaksanaan pembangunan lebih bisa dihemat

Our Services

Desain dan/ analisa struktur bangunan

  • Desain adalah mendesain struktur bangunan yang belum ada atau gambar arsitektur diterjemahkan ke dalam gambar struktur.
  • Sedangkan Analisa adalah klien sudah mempunyai gambar struktur/bangunan sudah berdiri dan ingin di periksa/checking kondisi strukturnya.

Analisa kelayakan struktur bangunan

  • Dilakukan atas permintaan klien untuk memeriksa kelayakan struktur bangunan. Analisa kelayakan struktur dilakukan dengan cara mensurvey bangunan eksisting serta mengumpulkan data untuk kemudian dianalisa.

Detail Engineering Design (DED) struktur

  • Detail engineering design adalah gambar perencanaan struktur sebagai pedoman bagi klien untuk mengadakan tender atau pelaksanaan konstruksi.

SLF (Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung)

Adapun yang dimaksud dengan sertifikat laik fungsi bangunan gedung adalah sertifikat bukti kelayakan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah daerah kecuali untuk gedung bangunan dengan fungsi khusus, acuan pemerintah untuk memberikan keputusan kelaikan fungsi gedung bangunan yang baik dinilai dari kelengkapan administrasi maupun ketersediaan dokumen teknis, sebelum digunakan oleh pengguna sebagai syarat untuk dapat dimanfaatkan (Permen PUPR No.27/PRT/M/2018). 

Sertifikat Laik Fungsi (SLF) merupakan persyaratn hukum yang harus dan wajib dimiliki pada bangunan gedung sebelum dimanfaatkan atau difungsikan sesuai dengan fungsi perijinannya. Tujuan sertifikat ini diberikan kepada pemilik bangunan gedung yang telah selesai dibangun dan memenuhi persyaratan keandalan bangunan gedung. Menggunakan gedung sesuai dengan fungsinya adalah suatu kewajiban atau keharusan bagi pengguna atau pemilik gedung guna tercapainya bangunan yang tertib dari segi administrasi dan teknis dipuruntukan untuk menjamin laik fungsi bangunan gedung tanpa menyebabkan dampak kerusakan bahan bangunan ataupun terhadap manusia dan lingkungan sekeliling bangunan tersebut. Pemeriksaan berkala bangunan gedung adalah aktivitas pemeriksaan kondisi eksisting sebagian atau seluruh bagianbangunan gedung, letak komponen gedung, material bangunan, penunjang gedung dan atau sarana dan prasarananya dalam selama proses waktu tertentu agar bangunan dinyatakan layak fungsi (Permen PU No.16/PRT/M/2010).

Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung  adalah untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap persyaratan administrasi maupun teknis kelaikan bangunan gedung, yang selanjutnya akan menghasilkan keandalan bangunan gedung yang disahkan oleh tenaga ahli.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain:

  1. Terlaksananya pemeriksaan kelaikan bangunan gedung, pengamatan visual, ditinjau dari persyaratan administrasi teknis.
  2. Terindikasikannya tingkat kelaikan dan rekomendasi upaya perbaikan dalam rangka penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.
  3. Mewujudkan bangunan gedung yang tertib secara administratif dan andal secara teknis sehingga melindungi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan pengguna bangunan gedung.

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup pada kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung  adalah sebagai berikut:

  1. Persyaratan kelaikan fungsi bangunan gedung yang dimaksud meliputi persyaratan administratif bangunan gedung dan persyaratan teknis bangunan gedung. 
  2. Persyaratan administratif bangunan gedung berkaitan dengan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan ijin mendirikan bangunan.
  3. Persyaratan teknis bangunan gedung terdiri dari persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung. Untuk persyaratan tata bangunan terdiri dari persyaratan peruntukan & intensitas, persyaratan arsitektur, dan persyaratan pengendalian dampak lingkungan bangunan gedung. Sedangkan persyaratan keandalan bangunan gedung terbagi menjadi empat yakni persyaratan keselamatan bangunan gedung (berkaitan dengan struktur, kebakaran, petir, listrik, dan peledak), persyaratan  kesehatan bangunan gedung (berkaitan dengan penghawaan, pencahayaan, air bersih, air kotor/limbah, sampah, air hujan, dan material bangunan), persyaratan kenyamanan bangunan gedung (berkaitan dengan ruak gerak, kondisi udara, pandangan, getaran, dan kebisingan), dan persyaratan kemudahan bangunan gedung (berkaitan dengan sarana hubungan horizontal dan vertikal serta kelengkapan sarana prasarana)

Batasan Pemeriksaan

Untuk membatasi kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung  agar sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, maka dibuat batasan kegiatan sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pengamatan visual terhadap komponen Arsitekitur, Struktur, dan Utilitas.
  2. Pemeriksaan struktur meliputi pengujian kuat tekan beton dengan hammer testultrasonic pulse velocity (UPV), dan core drill. Pengujian kedalaman karbonasi pada struktur beton bertulang menggunakan carbonation kit. Pemeriksaan tulangan dengan rebar detector dan leeb hardness test pada beton bertulang.
  3. Pemeriksaan kelayakan bangunan dilakukan pada komponen :
  4. Arsitektur

Pemeriksaan arsitektur dilaksanakan pada finishing bangunan baik yang berada pada bagian dalam bangunan gedung, maupun yang berada pada bagian luar bangunan gedung, mencakup:

  • Fungsi bangunan gedung terhadap kesesuaian peruntukan lahan.
  • Interior, antara lain: finishing Lantai/selubung bangunan, dinding, pintu, plafond, jendela, kaca dan mebeul terpasang.
  • Eksterior, antara lain: finishing Binding, lantai, pagar, dan lingkungan pendukung.
  • Struktur

Evaluasi dilakukan terhadap sistem struktur, pondasi, kolom, balok, dinding, plafond dan atap.

  • Utilitas/Mekanikal dan Elektrikal
  • Evaluasi dilakukan terhadap sistem transportasi vertikal (STV), sistem transportasi vertikal eskalator, sistem utilitas plambing (air bersih, air kotor dan limbah, dan air hujan), sistem utilitas listrik sistem utilitas tata udara, sistem utilitas penangkal petir, sistem utilitas komunikasi dan tata suara, sistem pembuangan sampah, dan sistem BAS (Building Automatic System).
  • Persyaratan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Evaluasi dilakukan pada sistem proteksi pasif dan aktif yang terdapat pada obyek bangunan gedung, termasuk pemeriksaan terhadap peralatan pemadam kebakaran, material insulator kebakaran.
  • Aksesibilitas penyandang cacat, Evaluasi dilakukan terhadap elemen aksesiblitas yang terdapat pada bangunan gedung, sesuai dengan ketentuan pada Permen PU No. 30/ PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesiblitas Pada   Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Dasar Aturan

Kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung  dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku, antara lain:

  1. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
  2. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
  3. Bangunan Kesehatan, Permenkes Nomor 56/2014 dan Nomor 75/2014
  4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan No. 11/PRT/M/2018 Tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis dan Penilik Bangunan
  5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
  6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

Sistematika Pembahasan

Sistematika penyusunan Laporan Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung  ini disusun menjadi enam bab yang berisikan sebagai berikut:

  • Pendahuluan

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, maksud, tujuan, ruang lingkup, batasan masalah, dan sistematika pembahasan.

  • Persyaratan Administratif Bangunan Gedung

Pada bab ini akan dibahas persyaratan administratif bangunan gedung berkaitan dengan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan ijin mendirikan bangunan yang direkomendasikan oleh dinas/instansi terkait.

  • Metodelogi Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung

Pada bab ini akan dibahas tentang metodologi pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Gedung.

  • Hasil Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap bangunan Gedung  berdasarkan teknis arsitektur, struktur, dan mekanikal, elektrikal, dan plumbing.

  • Daftar Simak

Pada bab ini akan dibahas tentang penilaian kelaikan bangunan berdasarkan hasil survei lapangan dan pembahasan hasil survei.

  • Simpulan dan Rekomendasi.

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap hasil survei dan analisa, rekomendasi dinas/instansi terkait serta penilaian kelaikan bangunan Gedung .

Quantity Surveyor

Profesi Quantity Surveyor (QS) merupakan suatu konsultan teknik khususnya dibidang Cost Engineering dan Cost Management, dimana lingkup tugas utamanya adalah membantu para klien dalam merencanakan dan mengendalikan budget (dana) dan biaya pelaksanaan proyek, sejak dimulainya tahap pra rencana (ConceptDesign) hingga selesainya pembangunan (Construction) suatu Proyek.

Tujuan yang hendak dicapai adalah agar pembangunan dapat dilaksanakan dengan dana dan biaya seekonomis mungkin tanpa mengurangi dari segi penampilan (performance), kwalitas/mutu (quality) dan waktu pelaksanaan (ConstructionTime).

Pada umumnya Quantity Surveyor merupakan salah satu anggota dari Team Konsultan yang dikoordinir oleh Arsitek maupun Project Management Team, yang di dalam menjalankan profesinya Quantity Surveyor tetap berada dalam posisi yang independent.

Pelatihan-pelatihan khusus disamping pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang sistim pengendalian dan perencanaan biaya (cost control dan costplaning), merupakan salah satu faktor di dalam meningkatkan pengetahuan dan kinerja profesi Quantity Surveyor. Pengalaman dan pengetahuan akan hal ini jarang dimiliki oleh seorang Arsitek, Engineer, Owner atau Developer dan Contractor’s/Builder.

Arsitek lebih menekankan kepada perancangan dan perencanaan bentuk dan estetika suatu bangunan sedemikian rupa, sehingga diperoleh suatu bangunan yang fungsional dan estetik dan sesuai dengan lingkungan disekitarnya.

Structural Engineer merupakan Konsultan yang merencanakan dan menghitung dimensi elemen suatu bangunan seekonomis dan seefisien mungkin, tanpa mengorbankan faktor keamanan dan kekuatan Struktur itu sendiri di dalam memikul beban, dan tetap dipertimbangkan pula dari segi Perencanaan Arsitek.

Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP) Engineer adalah sebagai Konsultan yang merancang dan merencanakan seluruh sistim MEP, sehingga dapat berfungsi dan memenuhi syarat sebagaimana mestinya.

Selain profesi di atas masih ada Konsultan lainnya seperti Interior Designer, Landscape, Architect, Lighting Consultant, Acoustic Consultant, Kitchen/Laundry Consultant, yang kesemuanya merupakan suatu tim yang terpadu di dalam penanganan suatu proyek khususnya hotel, apartment, restaurant dan lain-lain.

BERIKUT INI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UTAMA QUANTITY SURVEYOR ANTARA LAIN ADALAH:

  1. Memahami hal terkait volume, harga satuan, dan tata cara pembayaran yang dijelasakan dalam dokumen lelang atau dokumen kontrak.
  2. Melakukan survey lapangan awal sebelum dilakukan pekerjaan
  3. Membuat bill of quantity sesuai dengan gambar kerja, data teknik lapangan, dan spesifikasi teknis yang digunakan pada pekerjaan proyek konstruksi tersebut
  4. Melakukan evaluasi atas kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan di lapangan seperti, bahan, alat dan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
  5. Mengevaluasi jadwalkan pekerjaan agar tidak terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan agar proyek selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
  6. Menghitung jumlah volume, bahan, serta tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
  7. Memeriksa perubahan terkait volume pekerjaan di lapangan
  8. Mempersiapkan data terkait pengajuan penagihan hasil pekerjaan
  9. Memeriksa dan menghitung hasil pekerjaan sub kontraktor
  10. Melakukan survey akhir terhadap pekerjaan ketika pekerjaan telah selesai dikerjakan
  11. Memberikan penjelasan dan saran terkait permasalah yang timbul di lapangan.
  12. Memberikan saran dan data yang dibutuhkan kepada site manager

KENAPA HARUS MENGGUNAKAN JASA QS?

Agar Owner memperoleh suatu nilai/angka Penawaran Mengendalikan dan memonitor biaya-biaya yang timbul akibat adanya perubahan- perubahan dalam pelaksanaan, dan menilai serta mengevaluasi klaim-klaim yang diajukan Pemborong sehubungan dengan pekerjaan-pekerjaan perubahan tersebut dan klaim progress of works  Melakukan cost control dan Monitoring pada tahap perencanaan dan pelaksanaan agar cash flow yang sudah direncanakan tidak terganggu. Melindungi kepentingan Owner dari segi financial selama tahap Pra – design hingga Pelaksanaan sehingga biaya-biaya yang semestinya tidak perlu dikeluarkan oleh Owner dapat dihindarkan.

Image Source: pinterest.com

Penyelidikan Tanah dengan Sondir

Sondir atau Cone Penetrometer Test atau CPT adalah suatu uji dengan melakukan penetrasi konus ke dalam tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah tiap kedalaman tertentu berdasarkan parameter-parameter perlawanan tanah terhadap ujung konus dan hambatan akibat lekatan tanah dengan selubung konus.

Dengan alat sondir (penetrasi quasi statik). Parameter tersebut berupa perlawanan konus (q), perlawanan geser (fs), angka banding geser (Rf), dan geseran total tanah (T), yang dapat digunakan untuk interpretasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi.

Pada bagan alir berikut digambarkan alur pengujian dengan sondir mulai dari persiapan, prosedur pengujian, pengulangan langkah-langkah pengujian, penyelesaian pengujian sampai dengan perhitungan hasil sondir dan penyajian grafik sondir.

Jika Anda tak ingin repot-repot mencari jasa konsultan, mengapa tidak memilih kami dengan pertimbangkan di atas.

Project Management

KENAPA HARUS MEMBUTUHKAN “Project Management”

Seiring perkembangan waktu, pengelolaan proyek semakin menuntut pelaku untuk mampu melakukan kendali dan mengatasi setiap masalah yang muncul. Hal ini karena konflik dalam proyek baik konflik schedule, sumber daya, kepentingan, dan konflik yang lain akan semakin tinggi oleh waktu.
Sebagai bahan pertimbangan, di bawah ini disampaikan suatu resume pendapat tentang manajemen proyek saat dulu dan sekarang.

Pandangan Dulu Pandangan Sekarang
Manajemen proyek memerlukan lebih banyak orang dan menambah biaya overhead Manajemen proyek akan memberikan kita penyelesaian lebih banyak pekerjaan dengan waktu yang lebih singkat dan pegawai yang lebih sedikit
Keuntungan dapat menurun Keuntungan akan meningkat
Manajemen proyek akan meningkatkan jumlah perubahan lingkup Manajemen proyek akan memberi kendali yang lebih baik atas perubahan lingkup
Manajemen proyek menimbulkan ketidakstabilan organisasi dan meningkatkan konflik Manajemen proyek membuat organisasi lebih efisien dan efektif lewat prinsip perilaku organisasi
Manajemen proyek akan menciptakan masalah Manajemen proyek memberikan arti dalam penyelesaian masalah
Hanya proyek besar yang membutuhkan manajemen proyek Semua proyek akan untung dari manajemen proyek
Manajemen proyek akan meningkatkan masalah Manajemen proyek meningkatkan kualitas
Manajemen proyek akan menimbulkan masalah otoritas Manajemen proyek akan mengurangi kerja keras
Manajemen proyek fokus pada suboptimasi dengan melihat hanya pada proyek Manajemen proyek memberikan orang cara untuk membuat keputusan perusahaan yang baik
Manajemen proyek memberikan hasil produk kepada Konsumen Manajemen proyek menghasilkan solusi
Biaya Management proyek membuat tidak kompetitif Manajemen proyek akan meningkatkan bisnis

(Harold Kerzner, Ph.D)

Secara rasional, rasanya harus diakui bahwa mau tidak mau, pengelolaan proyek harus semakin baik dari waktu ke waktu. Suatu penelitian mengenai keuntungan perusahaan yang menggunakan manajemen proyek yang diambil dari Harvard Business Review, disajikan pada tabel berikut:

Keuntungan Persentase Responden
Kontrol proyek yang lebih baik 92%
Hubungan pelanggan yang lebih baik 80%
Waktu pengembangan produk yang lebih pendek 40%
Biaya program yang lebih rendah 30%
Kualitas dan kehandalan yang meningkat 26%
Marjin profit yang lebih tinggi 24%
Kontrol yang lebih baik pada keamanan program 13%

Jadi pilihannya ada pada para pelaku proyek. Apakah ingin mengelola proyek dengan mengharapkan keberuntungan atau meningkatkan kemampuan pengelolaan proyek lewat manajemen proyek yang baik. Pilihan ada di tangan Anda…